Hay...
Hay...
Aku disini lagi, kembali sesaat
Di belakang ku tadi banyak sekali batu kerikil tajam, lubang lubang cukup besar, adakalanya aku lengah kemudian terjatuh, tak jarang juga menangis, tapi aku selalu menyeka air mata ku menyeka dengan banyak harapan, dengan banyak bayangan kebahagiaan.
Tepat di depan ku saat ini ada genangan air, aku melihat bayanganmu disana, yaa hanya bayangan.
Mungkin semesta masih sibuk dengan urusan kita yg lain, sehingga belum ada waktu untuk menata.
Tapi berbentuk apapun nanti nya aku yakin itu adalah wujud tersempurna dan terbaik yg telah di siapkan.
Lucu, kadang yg membuat kuat hanyalah harap semu yg tak berupa tak berwarna, layak nya seperti kabut namun ada bayangan.
Disini terlalu banyak persimpangan yg berujung gelap, disana bagaimana ?
Kadang hujan itu terlalu deras yg seakan akan menghujam semua yg telah ku rangkum. Aku takut tenggelam di laut yg dangkal, bukan karna aku tak bisa berenang, tapi karna aku terlanjur memasrahkan diri.
Lantas kenapa lama sekali ? Berapa lama lagi ?
Berapa banyak rasa sakit lagi ?
Harus mengulang keputus asaan berapa kali lagi ?
Apa ini terlalu jauh ?
Atau jalan nya terlalu terjal ?
Apa kau tak berharap yg sama pada semesta ?
Atau memang menurut Tuhan aku yg belum layak ?
Atau bukan hanya doa ku saja yg bertarung di langit ?
Lalu apa ? Kenapa ? Kenapa tak kunjung juga ?
Tak takutkah jika bumi menggelap ?
Jika matahari tak bercahaya lagi ?
Disaat pedih yg terulang aku selalu menggosok dada ku sendiri, pelan tapi sesak sakit sekali rasanya.
Berharap harapan itu berwujud saat itu juga, menolongku merangkul ku, memeluk ku tenang.
Walau aku tau ini akan semakin membuat ku hebat nanti nya, semakin kuat, dan menjadi seorang yg semakin siap.
Tapi sekali lagi, aku hanya manusia biasa yg di titik tertentu sangat rapuh.
Yasudah.. aku pulang dulu ya
satu lagi jangan terlalu lama, ada banyak hal yg akan ku ceritakan nanti nya.
Bye... 🖤
195
Komentar
Posting Komentar